Tarikh Tasyri' dari era Globalisasi

 Tarikh Tasyri’ telah mengalami evolusi historikal yang sangat panjang. Namun sebelum itu, sebaiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Tarikh Tasyri’. Secara singkatnya Tarikh Tasyri’ merupakan sejarah perkembangan syariah islam dari masa Rasulullah SAW hingga saat ini. 

Dalam catatan sejarahnya, Tarikh Tasyri’ telah melewati banyak sekali lika-liku perjalanan pemikiran umat beragama dari masa ke masa. Sejarah perkembangannya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

Periode pertama yaitu pada periode Rasulullah SAW. Pada periode ini disebut dengan periode pertumbuhan dan perkembangan

Periode kedua yaitu periode sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Pada periode ini disebut dengan periode penjelasan dan penyempurnaan

Periode ketiga adalah periode tabiin, yaitu masa peralihan kekuasaan dari Ali Bin Abi Thalib kepada Muawiyah

Periode keempat adalah periode tadwin, pada masa ini disebut sebagai periode keemasan karena pada masa ini terjadi perkembangan secara besar-besaran. Hal ini ditandai dengan banyaknya pembukuan dan puncak perkembangan Syariah. Masa ini terjadi selama kurang lebih 250 tahun.

Periode kelima adalah periode taqlid, yaitu periode kebekuan atau kesemutan dalam pemikiran umat muslim. 

Periode yang ke-6 adalah periode kebangkitan kembali, yaitu kebangkitan kembali pemikiran-pemikiran umat islam.

Pada masa kebangkitan kembali Tarikh tasyri telah memunculkan banyak tokoh pembaharu Islam. Banyak tokoh-tokoh yang muncul dengan pemikiran-pemikiran cendekianya. Seperti Jamaluddin al-afghani dan syekh Ismail al taimi yang memfokuskan gerakan rekonstruksi pada upaya penafsiran kembali dan adaptasi atau penyesuaian kepada keadaan sosial dan kultural masyarakat. Tokoh-tokoh lainnya seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Salim Muhajib,  Qubadu, dan Abdul Hamid bin Badis.

Tarikh Tasyri’ telah melewati banyak sekali evolusi historikal pemikiran umat beragama hingga sampai di masa saat ini. Dalam era globalisasi segala sesuatu terasa sangat cepat dan praktis, juga telah sampai kepada generasi kita sebagai penerus peradaban. 

Dengan keterbukaan pemikiran dan kebebasan berpendapat, pada zaman sekarang ini banyak sekali muncul ide-ide baru. Hal ini yang harus diperhatikan, karna hal ini merupakan sesuatu yang dapat menggerakkan kemajuan Tarikh Tasyri’ dalam kehidupan. Pemikirannya pun harus dibentengi dengan keyakinan syariah yang kuat agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan dalam memahami syariat Islam.

Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus memiliki semangat belajar dan cita-cita yang tinggi agar penerus peradaban yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tasawuf dan Mistik

Teologi Harun Nasution