Postingan

Tarikh Tasyri' dari era Globalisasi

 Tarikh Tasyri’ telah mengalami evolusi historikal yang sangat panjang. Namun sebelum itu, sebaiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Tarikh Tasyri’. Secara singkatnya Tarikh Tasyri’ merupakan sejarah perkembangan syariah islam dari masa Rasulullah SAW hingga saat ini.  Dalam catatan sejarahnya, Tarikh Tasyri’ telah melewati banyak sekali lika-liku perjalanan pemikiran umat beragama dari masa ke masa. Sejarah perkembangannya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian sebagai berikut: Periode pertama yaitu pada periode Rasulullah SAW. Pada periode ini disebut dengan periode pertumbuhan dan perkembangan Periode kedua yaitu periode sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Pada periode ini disebut dengan periode penjelasan dan penyempurnaan Periode ketiga adalah periode tabiin, yaitu masa peralihan kekuasaan dari Ali Bin Abi Thalib kepada Muawiyah Periode keempat adalah periode tadwin, pada masa ini disebut sebagai periode keemasan karena pada masa ini terjadi perkembangan secara besar-

Tasawuf dan Mistik

 Tasawuf dan Mistik merupakan dua istilah yang berbeda. Hanya pada aspek tertentu  memang terdapat kemiripan ada beberapa aspek yang dapat diamati diantaranya pengertian,  sumber, objek dan tujuan dari masing-masing kajian tersebut. Ibrahim Basyuni menjelaskan  bahwasannya Tasawuf dibagi menjadi beberapa tingkatan jika dilihat dari perseptif yaitu al- badiyah, al-mujahadah dan al-madzat. Pertama, al-bidayah (pemula), yaitu secara fitri (sifat) manusia sadar bahwa tidak dapat  menguasai dirinya sendiri sehingga muncullah dorongan untuk mendekati-Nya, arti tasawuf ini  diungkapkan oleh Ma'ruf al-Karkhi, "mencari yang hakikat dan terlepas diri dari apa. yang ada di  tangan makhluk. Barangsiapa yang belum bersungguh-sungguh dengan kefakiran, maka berarti  belum bersungguh- sungguh dalam bertasawuf". Kedua, al-mujahadah, merupakan unsur  perjuangan. Definisi tasawuf ini seperti diungkapkan oleh Abu Muhammad al-Jurairi, bahwa  tasawuf merupakan "masuk ke dalam akhlak yang

Teologi Harun Nasution

 A. Harun Nasution : Awal Mula Perjalanan  Harun dilahirkan di hari selasa 23 september 1919 di pematangsiantar sebuah kota multi-etnus  Sumatra Utara dengan Batak, Jawa, Melayu, Cina, India, juga Belanda yang kalah itu menjajah sebagai  populasinya. Harun berasal dari etnis, Batak Mandailing yang mayoritas anggotanya beragama islam dan merupakan satu dari enam etnik Batak di Sumatra Utara. Ayahnya bernama Abdul Jabar Ahmad,  seorang ulama yang dilantik penjajah Belanda sebagai Kadi sekaligus Kepala Kantor Urusan Agama di  Pematangsiantar. Sementara ibunya Maimunah, juga anak seorang ulama dan bahkan lahir di mekkah ketika orang tuanya bermukim di sana. Berdasarkan kenyataan itu, maka teranglah bahwa Harun dibesarkan dalam lingkungan keluarga ulama baik pihak ayah maupun ibu.   Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi cara berfikir Harun sebagaimana nantinya dikenal  dengan sikap kritis dan terbuka. 1. Ia lahir dari rahim keluarga yang berani melanggar kuatnya dinding resam (aturan adat